Peringatan Hari Anti Korupsi Internasional setiap tanggal 9 Desember, dijadikan momentum aksi demonstrasi berbagai elemen yang menuntut keseriusan Presiden SBY dalam menangani kasus-kasus korupsi.
Kongres GMKI ke-32 akhirnya telah memilih kepemimpinan GMKI untuk dua tahun ke depan, mereka adalah Jhony Rahmat, S.Si (asal Cabang Tobelo) sebagai Ketua Umum dan Jozthin M. E Thelik (asal Cabang Denpasar) sebagai Sekretaris Umum.
Kongres GMKI ke-32 marak diwarnai banyaknya unsur PP GMKI yang hendak bertarung menjadi Calon Ketua Umum.
Maraknya kader GMKI yang hendak memperebutkan posisi Ketua Umum dalam Kongres GMKI ke-32 di Makassar, telah memunculkan isu usia akan dimasukkan sebagai salah satu kriteria.
Kongres GMKI ke-32 yang berlangsung di Makassar Sulawesi Selatan, telah resmi dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo malam tadi waktu setempat di Balai M Jusuf.
Kongres GMKI ke-32 tahun 2010 di Makassar Sulawesi Selatan, akan segera dilaksanakan dan direncanakan dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan pada tanggal 25 November 2010.
Peserta kongres diperkirakan mencapai sekitar 1000 orang kader GMKI se-Indonesia dari 72 cabang.
Kongres GMKI ke-32 akan segera digelar pada tanggal 25-30 November 2010 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kongres diperkirakan akan dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syarul Yasin Limpo, pada tanggal 25 November 2010.
Ketua Umum PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Mamberob Rumakiek yang sementara ini sedang sibuk mempersiapkan Kongres GMKI, mensikapi penetapan Pemerintah kepada Dr Johannes Leimena menjadi Pahlwan Nasional, kepada Gerejani Dot Com melalui layanan pesan singkat malam tadi mengatakan :
Pemerintah telah menetapkan Dr Johannes Leimena dan Johannes Abraham Dimara, menjadi Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan rekomendasi Dewan Gelar. Penetapan yang disahkan oleh Presiden RI tersebut, disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi hari ini di Istana Negara.
Dr Johannes Leimena akhirnya mendapat pengakuan resmi dari Pemerintah Indonesia, sebagai Pahlawan Nasional dari asal daerah Maluku.
Penetapan pengakuan tersebut disahkan oleh Presiden RI SBY, dan dibacakan oleh Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, hari ini (11 November 2010) di Istana Negara.