
Ketokohan Pahlawan Nasional dari Tanah Batak, Sisingamangaraja XII, perlu diketahui secara luas oleh masyarakat, termasuk generasi milenial.
Sisingamangaraja XII seorang raja, lahir di Bakara, 18 Februari 1845 – meninggal di Dairi, 17 Juni 1907, bernama kecil Patuan Bosar, dengan gelar Ompu Pulo Batu, diangkat pemerintah sebagai Pahlawan Nasional, pada 9 November 1961 berdasarkan SK Presiden RI No 590/1961, juga pemimpin umat Bangso Batak, figur pemimpin yang merakyat, mempunyai kemampuan tidak hanya kepemimpinan, tetapi juga dikaruniai Tuhan, kemampuan spiritual (indera keenam) untuk menyembuhkan, dan menolong rakyat.
Ketokohan dan kepahlawanan Sisingamangaraja XII, akan diangkat ke layar lebar
menjadi film, demikian kesimpulan pembahasan sarasehan dan diskusi kreatif, tentang perjuangan dan kepahlawanan Raja Sisingamangaraja XII, yang diadakan Jumat (28 Februari 2020), di Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Hadir sebagai pembicara Brigjen TNI (Purn) Tarida H.Sinambela, SIP, menyampaikan paparan "Jejak Perjuangan dan Kepahlawanan Raja Sisingamangara XII", dibahas oleh panelis Haposan Bakara, Irman SB Situmorang, keluarga Siraja Oloan, dan keturunan Raja Sisingamangaraja XII.
Sarasehan juga mengungkapkan rencana Produksi Film "De Laatste Sisingamangaraja", dalam hal ini Prof Nicolaus Lumanawu PhD, memaparkan pemikirannya tentang film, ditanggapi oleh panelis Adrianto Sinaga, Edmond Woworuntu, Capt. Andi M. Pakpahan dan Wilda Situngkir.
Sarasehan dimaksudkan untuk membangun identitas jati diri bangsa melalui sejarah. Selain pemutaran film, dalam sarasehan juga ada hiburan musik, peragaan busana kreasi pakaian motif Batak, dan tour museum.
Capt. Andi M. Pakpahan, alumni Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang tahun 2009, kapten kapal yang pernah terlibat beberapa produksi film, disela-sela sarasehan, kepada Gerejani Dot Com mengemukakan alasan dirinya terlibat dalam sarasehan persiapan produksi film "The Laatste Sisingamangaraja".
"Acara ini (sarasehan dan diskusi kreatif) diadakan khususnya untuk menarik minat anak-anak muda, karena anak-anak muda rentan kurangnya sejarah, bisa dicontohkan kira-kira seperti saya. Dengan adanya sejarah Sisingamangaraja ini, membuat kami ingin mengangkat kepahlawanannya, yang harus kami tiru" ujar Capt Andi, yang saat acara sarasehan mengundang hadir junior-juniornya dari sekolah pelayaran dan penerbangan.
Capt Andi lebih lanjut menjelaskan, bahwa rencana produksi film "The Laatste Sisingamangaraja", telah melalui riset selama beberapa tahun. "Kita benar-benar ingin bikin film ini dengan baik, mendekati sempurna, tidak ada kesalahan-kesalahan. Tahun depan akan mulai proses produksinya. Lokasi pengambilan gambar meliputi seluruh wilayah yang pernah dilalui Sisingamangaraja, bahkan ada kemungkinan hingga syuting di Belanda. Sementara ini kami masih merahasiakan dulu siapa saja yang akan main dalam film ini, tapi setidaknya saya sampaikan salah satu calon pemainnya Mas Chicko" ujar pria yang juga pernah merilis single lagu.
Sementara itu, Rizma Simbolon, artis dan pemain film, yang juga hadir dalam sarasehan di Museum Nasional, kepada Gerejani Dot Com, mengapresiasi sarasehan dan rencana pembuatan film tentang Sisingamangaraja XII.
"Rencana pembuatan film Sisingamangaraja, bagus banget, karena tujuan sarasehannya mengarah kesana, mau mengangkat Sisingamangaraja yang tidak hanya tokoh pemimpin ditanah Batak, tapi juga Pahlawan untuk Indonesia, Sisingamangaraja bukan hanya milik orang Batak, tapi juga milik Indonesia. Aku menyambut baik film ini, karena terutama Sisingamangaraja Pahlawan Nasional dari tanah Batak, tentunya aku bangga, dan sangat terhormat bila aku disertakan dalam proses pembuatan film ini juga. Semoga film ini dapat memvisualisasikan dengan baik kepahlawanan Sisingamangaraja" tutur artis yang belum lama ini meluncurkan album berjudul Paborhat Ma Ahu. (DPT)