
Jelang perhelatan besar 4 (empat) tahunan lingkup Sinode Gereja Bethel Indonesia, yakni Sidang Sinode XVI, jurnalis media-media kristiani dari PERWAMKI (Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia), diundang datang ke Sentul International Convention Center, Babakan Madang, Sentul Selatan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk mengikuti dialog bersama Panitia Pelaksana Sidang Sinode GBI ke-16 seputar kesiapan pelaksanaan Sidang Sinode GBI ke-16, yang akan diadakan pada 27-30 Agustus 2019, yang nantinya diadakan di Sentul International Convention Center, Babakan Madang, Sentul Selatan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hadir langsung dalam kesempatan dialog tersebut, Ketua Umum Sinode GBI Pdt. Dr. Japarlin Marbun, M.Pdk, Sekretaris I BPH GBI, Pdt. Himawan Leonardo, Sekretaris II BPH GBI, Pdt. Naftali Untung, MTh, Bendaraha Umum BPH GBI, Pdt. Ir. Suyapto Tandyawasesa, MTh, Ketua Panitia Pdt. Sutadi Rusli, Sekretaris Panitia Pdt. Satria, Ketua Departemen DPA Pdt. Joel Manalu, MTh, dan beberapa anggota Panitia Pelaksana.

Pdt. Japarlin Marbun mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari panitia kepesertaan, bahwa kesiapan pelaksanaan sidang sinode sudah hampir rampung, bahkan ketentuan standar kuorum telah tercapai.
"Jumlah peserta tercatat dan mendaftar mencapai 4.364 orang, ini sudah memenuhi kuorum" tegas Pdt. Japarlin Marbun, yang direspon oleh Sekretaris Panitia Pdt. Satria dengan anggukan kepala.
Lebih lanjut Pdt. Japarlin Marbun mengemukakan bahwa akan ada juga agenda pelantikan pendeta, “Calon-calon pendeta yang akan dilantik menjadi pendeta itu sekitar 900, jadi mereka sebelum dilantik menjadi pendeta, maka mereka akan di training dahulu. Mereka sudah selesai seleksi pada tingkat daerah, dimana di daerah sudah proses ujian baik administrasi, dan mereka sudah disahkan oleh sidang MPL bahwa mereka akan dilantik dalam sinode, tapi sebelum mereka dilantik dalam sinode, maka mereka terlebih dahulu di training selama 3 hari di puncak barulah mereka akan di lantik dalam sidang Sinode” jelas Pdt. Japarlin.
“Saya minta media bisa mewartakan agar masyarakat atau gereja jemaat kita, mengetahui akan ada Event ini, maka kita harapkan mereka berdoa untuk event ini sehingga, event kita ini tidak sekedar rapat dimana akan ada sidang-sidang pleno” tutur Pdt. Japarlin Marbun.
Pdt. Japarlin Marbun berharap berharap melalui sidang Sinode ini, terjadi kegerakan baru dimana Tuhan memberikan semangat pada hamba-hambanya dan memberikan semangat kepada para pendeta sehingga mereka bisa melanjutkan pelayanan di wilayah mereka masing-masing.
Pelaksanaan pembukaan Sidang Sinode GBI ke-16 nanti, Pdt. Japarlin Marbun menegaskan bahwa karena ini kegiatan internal, maka akan dilaksanakan secara internal. Bahwa pada awalnya ada wacana mengudang hadir Presiden RI, dan surat sudah disampaikan kepada Presiden, namun beliau tidak bisa datang oleh karena kesibukannya, jadi untuk seluruh acara dilakukan secara internal, dengan demikian semua lebih fokus kepada apa yang menjadi program GBI dalam sidang sinode ini.
Sidang Sinode GBI ke-16 mengusung tema “Great Harvest”, dengan Sub-tema “Menuai dengan Kuasa Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1 ayat 8)”, akan berlangsung dengan sejumlah rangkaian acara, selain pembahasan agenda persidangan, seperti pembahasan program dan pemilihan Ketua Umum BPH Sinode GBI, diadakan juga diantaranya seminar-seminar dengan muatan pembinaan-pembinaan untuk peserta, ada juga pelantikan Pendeta, pelantikan anggota MPL, pelantikan anggota BPD dan pelantikan Ketua Umum BPH GBI terpilih.
Pdt. Japarlin Marbun menjelaskan pencapaian yang dilaksanakan selama menjadi Ketua Umum, “Jadi 4 tahun kita melakukan pemantapan bidang organisasi, sehingga organisasi kita tertata dengan baik melalui data base yang baik melalui sistem yang baik, kita juga melakukan pemantapan rukmen SDM, pemantapan keuangan yang mantap. Pemantapan kesatuan, sehingga terjadi pekerjaan yang baik, pemantapan hubungan baik pemerintah maupun tokoh agama lainnya sehingga betul-betul membangun hubungan yang baik dengan ketua gereja lain tapi juga tokoh agama lain maupun pemerintah, tingkat rendah sampai yang tertinggi,”.
“Hubungan dengan Camat, Bupati, Walikota, Gubernur, bahkan kepada Presiden pun, telah dijalin baik. Itulah gambaran kemajuan-kemajuan yang GBI capai selama 4 tahun dan tentu kita berharap kedepan lebih maju lagi” ungkap Pdt. Japarlin Marbun.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Sidang Sinode GBI ke-16, Pdt. Sutadi Rusli menjelaskan bahwa, “Persiapan teknis digelarnya Sidang Sinode bisa dikatakan sudah mencapai 99 persen. Hari ini kita tinggal finalisasi. Intinya kami sudah siap,”.
Hal teknis pelaksanaan pemilihan, Pdt. Sutadi Rusli menjelaskan bahwa Sidang Sinode GBI XVI di SICC ini menggunakan sistem konvensional yaitu dengan cara menulis nama. “Kalau minta sistem digital atau IT, kami sudah siap. Tapi BPH meminta untuk menggunakan sistem menulis nama calon yang dipilih atau manual,”. Lebih lanjut Pdt. Sutadi Rusli mengemukakan figur-figur kandidat Ketum BPH GBI periode mendatang, yakni terdiri dari 4 orang, Pdt. Dr. Japarlin Marbun, Pdt. Jacob Nahuway, MA., Pdt. Ferry Haurissa, MTh, dan Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, MTh.

Panitia untuk menangani urusan daftar hadir peserta sidang sinode, menggunakan dua sistem yaitu sistem konvensional dengan menggunakan nametag atau badge, dan sistem digitalisasi, ujar Pdt. Sutadi Rusli.
Sekretaris Panitia, Pdt. Satria menambahkan penjelasan kesiapan teknis penyelenggaraan Sidang Sinode XVI GBI ini tidak lepas dari kerja tim. “Setiap bagian di kepanitiaan Sidang Sinode XVI ini memang menguasai dengan baik apa yang akan dikerjakannya. Juga tentu karena adanya sinergisitas kepanitiaan bagian A, B dan seterusnya. Sekali lagi persiapan teknis, kami sudah bisa katakan sudah di atas 90 persen,” jelas Pdt. Satria, yang juga mengungkapkan bahwa Sidang Sinode XVI ini akan dihadiri mencapai lebih dari 5000 pejabat GBI.
Pada kesempatan itu, Pdt. Himawan Leonardo memberikan info pencapaian-pencapaian BPH GBI, periode 2015-2019 atau yang dikerjakan selama 4 tahun. “Kami membangun infrastruktur digital. Kami telah melakukan pendatan ulang pejabat GBI dan jumlah gereja. Data yang ada sekarang, sesuai dengan data digital yang kita punya, bisa dipertanggungjawaban,” katanya dan merinci infrastruktur yang telah berhasil dibangun, diantaranya, pendataan (database) gereja-gereja dan kependetaan yang ada.
Kata Pdt. Himawan Leonardo, selain itu BPH telah membangun pendataan, seperti data pembayaran persepuluhan yang dimana dulu tidak bisa dipantau tetapi dengan sistem yang sudah dibangun saat ini maka semuanya bisa dipantau dan dipertanggungjawabkan. “ Apa yang kita buat sekarang, ini bukan untuk kami di BPH Periode ini tetapi siapapun yang memimpin BPH GBI ke depan dapat memanfaatkan yang telah kami bangun,” tegasnya.
Di depan wartawan, Pdt. Himawan Leonardo berkata BPH periode kepemimpinan Pdt. Japarlin Marbun telah melakukan terobosan melakukan kerjasama dengan BCA dan BRI untuk tertib administrasi GBI ke depan. “Kalau dulu keuangan gereja pakai nama pribadi tetapi dengan apa yang kami buat sekarang, tinggal soal kemauan dari kita pribadi mau tertib, tidak ada yang sulit, sudah dipermudah dengan sistem dan kerja sama yang sudah dibangun,” terangnya
Dalam konfrensi pers tersebut terpampang nyata kemampuan-kemampuan dari beberapa pendeta di GBI, diantaranya Pdt. Sutadi Rusli sebagai ketua panitia pelasaksana Sidang Sinode XVI, yang berhasil mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Sidang Sinode XVI di SICC.
Rangkaian acara Sidang Sinode GBI ke-16 akan diawali dengan Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL), yang akan dilakukan tanggal 21- 23 Agustus 2019, kemudian Diklat terhadap calon pendeta yang akan dilaksanakan di Hotel Grand Safari Cisarua 24-27 Agustus 2019.
"Diklat calon Pendeta akan digelar di Cisarua, Kabupaten Bogor pada tanggal 24-27 Agustus 2019" jelas Pdt. Japarlin Marbun.
Pdt. Himawan Leonardo mengungkapkan salah satu pencapaian BPH Sinode GBI periode 2014-2018, antara lain digitalisasi administrasi, pemutakhiran data base, pembuatan virtual account, kerjasama dengan Bank BCA dan BRI agar para hamba Tuhan bisa membuka rekening atas nama organisasi gereja lokal GBI, dan tidak lagi menggunakan rekening atas nama pribadi/individu.
Pdt. Japarlin Marbun bersyukur kepengurusan BPH GBI terdapat banyak pengurus yang terdiri dari generasi baru, karena mereka akan melanjutkan estafet kepemimpinan GBI ke depan.
"GBI akan buka sekolah online yang dinamakan Sekolah Alkitab Digital," pungkasnya.Sesi berikutnya dilanjutkan dengan tanya-jawab dengan awak media Kristiani. Sesi kemudian dilanjutkan dengan pleno terakhir. Para panitia juga masuk menara doa SICC guna mendoakan acara persidangan agar berjalan dengan lancar dan sukses.

Kesinambungan penatalayanan GBI yang saat ini dibawah motto GBI MANTAP, nantinya akan menjadi GBI GREAT, hal ini dijelaskan Ketua Umum Sinode GBI Pdt. Dr. Japarlin Marbun, M.Pdk yang juga salah satu Calon Ketua Umum pada Sidang Sinode ke-16 nanti, untuk periode yang kedua, mengemukakan visi periodik Sinode GBI, bila dirinya terpilih ‘kembali’ menjadi Ketua Umum, yakni dari visi periodik saat ini yang disebut sebagai GBI MANTAP, yaitu M = Maju, A = Andalkan Tuhan, N = Niat yang tulus dan kudus, T = Tertib dalam hal hak dan kewajiban, A = Ayomi, dan P = Profesional, untuk nantinya akan bertransformasi menjadi GBI GREAT, yakni G = Growing church, menuju 10 ribu GBI jemaat lokal, R = Relevant church, gereja yang menjawab kebutuhan, E = Excellent Service Church, GBI yang melayani secara ekselen, A = Accountable Church, Gereja yang bisa dipertanggung-jawabkan secara ajaran, teologis, administrasi, T = Transformation, mentransformasi bangsa-bangsa melalui Bethel World Mission salah satunya. (DPT)