Skip to content Skip to navigation

TNI AL ADAKAN "LAUTAN BERDOA" DIIKUTI TOKOH-TOKOH LINTAS AGAMA

Gerejani Dot Com - TNI Angkatan Laut melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka 77 Tahun HUT Kemerdekaan RI, satu diantaranya ialah menggelar acara bernuansa lintas agama bertajuk “Lautan Berdoa”.

Dalam rangka membangun toleransi antar umat beragama, TNI Angkatan Laut beserta tokoh lintas agama menggelar acara “Lautan Berdoa” diisi dengan doa bersama, dan tabur bunga di atas KRI Semarang 594.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono mengemukakan kegiatan “Lautan Berdoa” rangkaian memperingati HUT Ke - 77 Kemerdekaan RI Tahun 2022, sekaligus mendoakan arwah para pahlawan pejuang kemerdekaan.

“Pada hari ini kita melaksanakan doa bersama, tentunya doa ini untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, 77 tahun kemerdekaan Indonesia yang telah kita nikmati bersama,” kata Yudo, Jumat (19/8/2022) sebagaimana diberitakan sindonews.com.

Kegiatan bertema “Membangun Kejayaan Maritim dan Toleransi untuk Indonesia Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”, dihadiri para perwakilan tokoh masing-masing agama.

Pada kesempatan itu perwakilan tokoh masing-masing agama dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu melakukan aksi tabur bunga dipimpin KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

“Dan juga kita doakan kepada para pendahulu, pahlawan, pejuang yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia dan tadi ditandai tabur bunga di laut,” sambung Yudo.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Cholil Nafis mengutarakan bahwa, perjuangan merebut kemerdekaan yang sekarang dirasakan, tidak lepas dari peran para tokoh agama.

”Kemerdekaan yang sekarang kita nikmati tidak lepas dari perjuangan tokoh-tokoh agama baik itu yang terjun langsung dan gugur di medan perang maupun dengan memanjatkan doa,” terang Kyai Cholil.

Selain itu perbedaan agama yang dianut bangsa Indonesia justru dinilai sebagai pemersatu untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah susah direbut para pendahulu, lanjut Kyai Cholil.

”Dimana kita yakini agama yang berbeda menjadi kekuatan untuk kita terus mengisi kemerdekaan dan mencapai cita-cita para pendiri bangsa memberi kesejahteraan kedamaian keamanan,” pungkas Kyai Cholil. (DED)

Share

Advertorial

Advertisement