Skip to content Skip to navigation

SERBA-SERBI PERAYAAN NATAL : GEREJA SITUS YESUS LAHIR, BERBEDA TANGGAL, BERBEDA TRADISI

Gerejani Dot Com - Perayaan Natal merupakan salah satu hari raya umat kristen diberbagai belahan dunia, hari memperingati kelahiran Yesus Kristus dua ribuan tahun lalu dalam sebuah palungan di Kota Betlehem. 

Berbagai macam tradisi perayaan menambah semarak dan menariknya momen perayaan Hari Natal Yesus Kristus.

Tulisan ini merangkum berbagai informasi dari berbagai sumber tentang serba-serbi perayaan Hari Natal.

Gereja Kelahiran Yesus : Nativity Church

Gereja Nativity diyakini menjadi gereja yang terdapat situs tempat kelahiran Yesus di Bethlehem (dalam bahasa Yahudi berarti Rumah Roti), gereja ini juga dikenal dengan sebutan Gereja Kelahiran.

Gereja Kelahiran Yesus adalah salah satu gereja tertua yang masih aktif hingga saat ini. Di Betlehem lebih dari 2.000 tahun yang lalu Maria melahirkan bayi Yesus. Saat ini Bethlehem adalah kota yang berkembang di Otoritas Palestina Tepi Barat sekitar 10 km di selatan Yerusalem, dengan ketinggian sekitar 765 meter (2.510 kaki) di atas permukaan laut.

Bukti pertama dari sebuah gua di Betlehem yang dihormati sebagai tempat kelahiran Kristus ada dalam tulisan Justin Martyr sekitar 160 Masehi. Tradisi ini juga dibuktikan oleh Origen dan Eusebius pada abad ke-3.

Gereja yang berbentuk basilika bergaya Romawi ini dibangun tahun 326 oleh Kaisar Konstantin. Pada tahun 326, Konstantin dan ibunya, St. Helena, menugaskan sebuah gereja untuk dibangun di atas gua tersebut. Gereja pertama ini diresmikan pada tanggal 31 Mei 339.

Pada tahun 1852, hak asuh bersama atas gereja diberikan kepada gereja Katolik Roma, Armenia dan Ortodoks Yunani. Orang Yunani merawat Gua Kelahiran.

Gereja Nativity Situs Warisan Dunia UNESCO

Tempat Kelahiran Yesus, Gereja Kelahiran Yesus dan Rute Ziarah, Bethlehem adalah situs UNESCO yang mencakup total luas lahan kurang dari tiga hektar dan memiliki zona penyangga seluas 23 hektar.

Tempat menarik utama di dalam areal gereja adalah Gua Kelahiran. Gua itu dicapai dengan menuruni tangga kecil di mana situs kelahiran Yesus diabadikan. Titik persis kelahirannya ditandai dengan bintang perak yang indah di lantai marmer. Di atas tempat suci ini tergantung 15 lampu suaka.

Pada Gereja Nativity ada sebuah lantai marmer terdapat tanda bintang perak bersudut 14, yang bertuliskan bahasa Latin “Hic de Maria Virgine Jesus Cristus Natus est” yang artinya Di Sinilah Yesus Kristus Anak Perawan Maria Dilahirkan.

Gereja Kelahiran dimasukkan ke dalam daftar 100 Situs Paling Terancam Punah tahun 2008 oleh Yayasan Monumen Dunia.

Sejak tahun 2012, Gereja Kelahiran terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia, dan menjadi tempat bersejarah pertama yang diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia di wilayah negara Palestina.

Gereja Nativity : Dikelola 3 Gereja, 3 Hari Natal Berbeda

Saat ini gereja tersebut dikelola oleh pihak Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Katolik Roma dan Gereja Apostolik Armenia. Menariknya, karena perbedaan penafsiran, ketiga gereja tersebut merayakan hari Natal berbeda-beda di Church of Nativity. Katolik (bersama dengan Melkite, Maronite, dan Gereja Katolik Siria) merayakan Natal tanggal 24 Desember, Kristen Ortodoks Yunani merayakan tanggal 6 Januari dan Ortodoks Armenia menyelenggarakan Natal tanggal 18 Januari.

Di Gereja Kelahiran, masih berlaku Status Quo, yakni kesepakatan antarkomunitas keagamaan yang sudah berjalan selama 250 tahun.

Beragam Tanggal Perayaan Hari Natal

Perayaan Hari Natal memperingati hari kelahiran Yesus Kristus secara umum diadakan pada 25 Desember, namun demikian ada beberapa gereja yang berbeda, diantaranya Gereja Ortodoks Koptik di Mesir yang merayakan Hari Natal pada 7 Januari.

Sementara tiga gereja yang mengelola Nativity Church gereja kelahiran Yesus, pun memiliki waktu perayaan Hari Natal berbeda, yakni Kristen Ortodoks Yunani merayakan tanggal 6 Januari dan Ortodoks Armenia menyelenggarakan Natal tanggal 18 Januari.

Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember. Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5.

Tradisi Pohon Terang

Pohon natal di gereja atau di rumah-rumah mungkin berhubungan dengan tradisi Mesir, atau Ibrani kuno. Ada pula yang menghubungkannya dengan pohon khusus di taman Eden.

Tetapi dalam kehidupan pra-Kristen Eropa memang ada tradisi menghias pohon dan menempatkannya dalam rumah pada perayaan tertentu. Tradisi “Pohon Terang” modern berkembang dari Jerman pada abad ke-18.

Tradisi Perayaan Natal Ritus Timur

Berbeda dengan tradisi perayaan Natal di barat, perayaan Natal ritus timur banyak mengandung aspek rohani seperti puasa, bermazmur, membaca Alkitab, dan puji-pujian. Di Gereja-gereja Arab, boleh dibilang tidak ada perayaan Natal tanpa didahului puasa. Gereja Ortodoks Syria melakukan persiapan Natal dengan berpuasa selama 10 hari. Sementara di Gereja Ortodoks Koptik puasanya lebih lama lagi, yaitu sejak minggu terakhir November. Jadi, sekitar 40 hari. Waktu iftar (buka puasa) pada tanggal 7 Januari pagi. Puasa pra-Natal ini disebut dengan puasa kecil (Shaum el-Shagir). Meskipun agak berbeda dalam tradisi, secara prinsip cara ini tidak jauh berbeda dengan cara berpuasa Gereja-gereja Orthodoks lain. (DPT/berbagai sumber)

Share

Advertorial

Advertisement