Gerejani Dot Com - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) organisasi kepemudaan yang lahir pada 23 April 1962, kini ditahun 2022 berulang tahun ke-60. Selebrasi Dies Natalis GAMKI ke-60, dirayakan bersamaan dengan Ibadah Paskah DPP GAMKI, pada Jumat 6 Mei 2022 bertempat di GBI Glow Fellowship BSD Junction, Tangerang Selatan Banten.
Ibadah Paskah dan Perayaan Dies Natalis ke-60 GAMKI, dengan tema "Pemuda Kristen yang menjadi Tangguh dan Teladan" (I Timotius 4 : 12-15), dilayani oleh pelayan Pendeta Marsya Manopo.
Hadir dalam acara, selain jajaran DPP GAMKI seperti Ketum Willem Wandik, S.Sos, Sekum Sahat Sinurat, ST., MT, Waketum Sherly Wattimena, dan yang lainnya, juga ada sejumlah DPC GAMKI dari wilayah Jabodetabek, khususnya DPC diwilayah Provinsi Banten.
Dr. Michael Wattimena Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi DPP GAMKI turut hadir, pun datang sejumlah tamu undangan, diantaranya Deputi II Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan, sejumlah anggota DPRD Provinsi dan Kab/Kota di wilayah Prov Banten, perwakilan PP GMKI, perwakilan KNPI, tokoh-tokoh lembaga keumatan seperti Ketua PGIW Banten Pdt Benny Halim, Bendum PP PGLII Jakub Pratama, Pelmas PGLII Pdt Yesaya Suharsono, dan yang lainnya. Acara yang dimulai sore hari, diikuti juga oleh jajaran kepengurusan GAMKI se-Indonesia, secara daring via zoom.
Refleksi Firman Tuhan
Pdp. Marsya Manopo, yang adalah putra pemusik senior (drummer) Jimmy Manopo, dalam khotbahnya menyatakan bahwa manusia saat lahir ke dunia, ada 3 hal yang tidak bisa kita tentukan, yakni tidak bisa menentukan orangtua, gender, dan kebangsaan.
"Kita lahir di Indonesia, berarti ada maksud tujuan Tuhan bagi kita untuk Indonesia" demikian salah satu hal yang disampaikan Ps Marsya.
Lebih lanjut Ps Marsya mengemukakan, bahwa jalan kehidupan tidak selalu lurus dan mulus, terkadang ada jalan berbelok-belok, nanjak turun, dan sebagainya.
"Mau jalan nanjak turun, belok-belok, lubang-lubang, Tuhan tetap menyertai kita, tetap mempunyai ketangguhan, karena tahu siapa yang berjalan sertanya, yakni Yesus Kristus " terang Pdp Marsya Manopo.
I Timotius, menurut Ps Marsya berbicara tentang integritas. Anak muda kristen yang tangguh, harus menyadari dan memahami bahwa dengan meneladani Kristus Tuhan yang sangat berintegritas, kita juga harus memiliki integritas.
"Perkataan kita, khotbah kita sehari-hari, dan kehidupan sehari-hari harus sama" jelas Pdp Marsya.
Ditambahkan Ps Marsya bahwa ada 5 aspek kehidupan kita, pertama profesional life (kerja), family life (keluarga), social life (masyarakat), ministry/spiritual life (pelayanan/kerohanian), dan private life (pribadi), kita harus menjadi orang yang sama pada kelima aspek tersebut. Integritas berbicara tentang keutuhan dari kelima aspek.
Ketua Panitia Adi Saputra Simanullang dari DPC Tangsel, dalam laporannya menjelaskan bahwa dengan keterbatasan waktu yang ada, persiapan pelaksanaan kegiatan terkesan mepet, dan penyebarluasan informasi kegiatan pun terkesan mendadak. Namun demikian, Adi mengucap syukur kegiatan dapat terlaksana, dan banyak dihadiri jajaran pengurus GAMKI, serta tamu undangan.
Refleksi Dies Natalis
Sekum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat, menyampaikan bahwa perayaan Dies Natalis GAMKI ke-60, yang dirangkai dengan Ibadah Paskah, dibungkus dengan tema: “Pemuda Kristen Yang Menjadi Teladan dan Tangguh.” (1 Tim 4: 12-15).
“Pada HUT Ke-60 ini saya mengajak seluruh pemuda Kristen, terlebih khusus kader GAMKI, untuk menjadi teladan dan tangguh ditengah-tengah masyarakat yang terus mengalami perubahan begitu cepat,” tandas Sahat yang juga Komisaris BUMN.
Ketum GAMKI Willem Wandik, yang juga anggota DPR RI asal dapil Provinsi Papua, dalam orasi Dies Natalis-nya, mengemukakan keprihatinannya atas situasi kekerasan yang masih melanda wilayah.
"Dies Natalis GAMKI ke-60 merupakan refleksi dari kebangkitan umat gereja dari kematian sifat manusia yang cenderung individualis, cinta dunia, memperkaya diri sendiri, dan pada akhirnya, melebur dalam keyakinan bersama Tuhan, untuk melakukan perubahan sosial, budaya, politik, dalam konteks ketatanegaraan, melalui keorganisasian kepentingan umat kristen dalam wadah pergerakan GAMKI, secara nasional dan komprehensif" demikian dikatakan Willem.
Lanjut Willem dalam pidatonya, "Keluarga besar GAMKI diseluruh nusantara saat ini, menghadapi tantangan meningkatnya aksi kekerasan terhadap warga ataupun gereja, berbagai peristiwa teror menyasar gereja, dilakukan sekelompok orang fanatik, menjadikan umat kristen sasaran pelampiasan amarah dan kefanatikan yang membabi buta. Kesaksian kami di Tanah Papua, tanah Injil, pada hari ini kami melihat tidak adanya masa depan umat kristen, disebabkan tercemarnya tanah Injil di Tanah Papua dengan lingkaran kebencian, lingkaran kekerasan bersenjata, lingkaran aksi balas dendam, disepanjang pemberlakuan operasi militer yang telah berlangsung beberapa masa" ungkap Willem yang juga putra asli Tanah Papua.
Michael Wattimena yang sebelum menjabat Ketua MPO DPP GAMKI, pernah dua periode menjadi Ketua Umum DPP GAMKI, sebelum Willem Wandik, juga pernah menjadi anggota DPR RI dua periode asal dapil Provinsi Papua Barat.
BMW, demikian sapaan akrab Ketua MPO DPP GAMKI, dalam kata sambutannya menyampaikan pesan paskah menyemangati kader-kader kristiani yang diberi Tuhan posisi strategis, sebagai anggota Dewan, Komisaris, dan sebagainya, untuk berani ambil tanggung jawab memimpin dan mengelola pekerjan melayani Tuhan di GAMKI.
"Tidak banyak organisasi atau lembaga kepemudaan kristen, yang eksis, GAMKI salah satunya. Saya pernah dua periode menjadi Ketua Umum GAMKI, yakni saat Kongres di Kinasih pada 2011, dan di Jakarta tahun 2019. Percuma menjadi anggota DPR, DPRD Provinsi, bila itu hanya untuk diri sendiri, untuk keluarga, tapi bagaimana dengan lingkungan sekitarmu, bagaimana dengan orang-orang yang ada diantara kita, harus menjadi jawaban kita. Makanya walaupun saat itu saya pimpinan Komisi DPR RI, saya tidak terkagum-kagum, saya ambil untuk memimpin GAMKI. Tidak ada peserta kongres dari daerah, dengan konsep akan memilih saya, karena saya akan memimpin organisasi ini. Saya ambil itu, karena siapa sih saya tidak mau melayani DIA memimpin organisasi ini, kita minor dari sisi kuantitas, dan bila kita tidak mengelola ini (GAMKI), bagaimana dapat melayani pekerjaan-NYA, padahal kita sudah diberi DIA kemampuan” ujar Michael yang sementara waktu ini, setahun lebih bermukim di Amerika Serikat.
Sementara Ketua PGIW Banten Pdt Benny Halim, mengingatkan dan menegaskan kembali akan eksistensi dan peran GAMKI sebagai angkatan muda, agar berperan nyata, khususnya diwilayah Banten, dan untuk itu, PGIW Banten siap mendukung pelayanan GAMKI di Banten.
GAMKI Jangan Menjadi Gerakan Gerak-gerik
Satu-satunya unsur pejabat pemerintah pusat yang hadir, Abetnego Tarigan Deputi II Kantor Staf Presiden, yang juga pengurus Komisi Lingkungan PGI dibawah koordinasi Sekum MPH PGI Pdt Jacky Manuputty, mengapresiasi eksistensi GAMKI sebagai organisasi gerakan yang benar-benar gerakan, dan mengingatkan agar GAMKI jangan menjadi gerakan yang gerak-gerik.
“GAMKI sebagai sebuah gerakan hendaknya selalu dalam upaya mendorong perubahan untuk keadaan yang baik dalam jangka panjang. Jangan hanya gerak-gerik. Sebab yang namanya gerak-gerik itu sifatnya jangka pendek saja” ujar Abetnego.
Lebih lanjut saat ditemui media usai mengikuti kegiatan Ibadah Paskah dan Dies Natalis GAMKI ke-60, Abetnego mengemukakan bahwa, sebuah organisasi didirikan, didukung digerakkan untuk suatu perubahan jangka panjang, seperti bagaimana menghadapi persoalan kemiskinan, toleransi, akses mencari pekerjaan dan pendidikan yang sulit dan lain-lainnya.
“Semua itu perlu kemauan politik. (pemuda) bukan berarti tidak boleh berpolitik. Karena tidak ada hal yang bisa lepas dari persoalan politik. Juga, jangan kita asyik dengan permainan politik itu sendiri. Tapi berpolitik untuk perubahan kehidupan masyarakat. Dan kerja-kerja kemanusiaan itu dibutuhkan suatu gerakan yang masif,” tuntas Abetnego. (DPT)