
Gerejani Dot Com - Tema Hari Anak Nasional 23 Juli 2022 "Anak Terlindungi, Indonesia Maju", disambut senang oleh artis yang juga aktif pelayanan anak di Lapas dan Rutan, Dr. Rizma Simbolon. Bagi Rizma, tema Hari Anak Nasional, Anak Terlindungi Indonesia Maju, bermakna anak mempunyai tempat dan peranan yang khusus dalam sebuah keluarga, dalam sebuah lingkungan, dan dalam sebuah negara, karena anak-anak adalah masa depan negara kita ditangan mereka, jadi Hari Anak Nasional itu untuk mengingatkan kita bahwa kita perlu memperhatikan pendidikan mereka, kebutuhan mereka, bahkan kita perhatikan juga sampai masa depan mereka. "Aku sambut baik Hari Anak Nasional ini" ujar Rizma.
Rizma yang pernah cukup lama tinggal di Amerika Serikat karena terkendala merebaknya pandemi Covid-19, sehingga saat itu tidak bisa kembali ke tanah air, sekalipun aktivitasnya padat, dirinya masih mengikuti pemberitaan, terlebih menyangkut masalah anak-anak.
"Akhir-akhir ini banyak kasus bullying anak, saya sangat menyayangkan hal ini, apalagi yang terjadi belum lama ini, ada anak yang dibully teman-temannya melakukan hubungan seks terhadap binatang, anak tersebut mengalami depresi berat hingga akhirnya meninggal, ini benar-benar parah, ini sangat disayangkan dan saya prihatin sekali dengan kasus-kasus seperti itu. Makin aneh bullying kalangan anak-anak. Kalau aksi kekerasan bullying dilakukan orang dewasa, itu bisa menjadi kriminal, tapi bila anak-anak pelakunya, mereka tidak bisa dihukum seperti orang dewasa, mereka masih dibawah pengasuhan dan tanggung jawab orangtua. Saya pernah pelayanan di Bandung, disana memang tempat tahanan anak-anak dibawah umur, sebenarnya disana seperti sekolah hanya didalam rumah tahanan, pendidikan mereka tetap dapatkan, tetapi mereka mendapatkan pembinaan yang lebih, karena beragam latarbelakang anak-anak sehingga mereka melakukan tindakan melawan hukum, termasuk mereka mendapat pengaruh dari media sosial. Aku berharap suatu saat, tidak lagi terjadi hal-hal tindak kekerasan (bully) anak" tukas perempuan pelantun lagu "Kau Tak Terbatas".
Mencermati mencuatnya seruan darurat perundungan seks anak, Rizma langsung merespon setuju dan bahkan dirinya siap digarda depan aksi tersebut.
"Saya setuju dan pastinya siap digarda depan untuk seruan darurat perundungan seks anak, saya tidak suka tindakan kekerasan terhadap anak, anak akan merasa tidak dikasihi, tidak dicintai, anak cenderung akan memahami bahwa untuk menyampaikan sesuatu perlu dengan kekerasan, dia bsa melakukan hal kekerasan ke temannya, termasuk juga bila dewasa nanti, dia bisa menjadi pelaku kekerasan ke anak-anak, seperti pelaku pedofil".
Lulusan Doktor STT IKAT ini, meyakini Pemerintah dan masyarakatbisa melakukan banyak hal dalam menangani masalah darurat perundungan seks anak, namun harus berdasar undang-undang ataupun peraturan, agar kita bisa mempunyai dasar hukum dalam bertindak menangani hal kekerasan ataupun perundungan anak.
"Di Amerika, ada ketentuan anak dibawah 13 tahun tidak boleh tinggal sendirian dirumah, mesti ada orang dewasa yang mengawasinya, jadi bila tetangga mengetahui ada anak dibawah 13 tahun sendirian dirumah, dia bisa melapor ke pihak berwajib, dan orangtua anak tersebut dapat ditindak secara hukum, anak tersebut dapat diambil negara untuk diasuh oleh Dinas Sosial" jelas Rizma.
"Kita tidak sekedar hanya memiliki Hari Bapak, Hari Ibu, Hari Anak, atau yang lainnya, tapi kita mesti mempunyai sesuatu yang lebih baik lagi untuk anak-anak kita, karena mereka masa depan negara kita, kita harus lindungi, dan pemerintah harus punya payung hukum untuk menangani predator seks, bahkan orangtua yang menyiksa anak, menelantarkan anak, ataupun tindak kekerasan lainnya, supaya mereka juga lebih bertanggung jawab terhadap anak" terang Rizma yang telah mengeluarkan single lagu barunya berjudul AKU LELAH, diciptakan oleh Angli Kansil. (DPT)
